Friday, February 6, 2009

Penyebab utama kerusakan hati

1. Tidur terlalu larut dan bangun terlalusiang adalah penyebab utama.

2. Tidak buang air kecil di pagi hari.

3. Makan terlalu banyak.

4. Tidak sarapan.

5. Mengonsumsi terlalu banyak obat.

6. Mengonsumsi terlalu banyak zat pengawet, zat tambahan, pewarna makanan, dan pemanis buatan.

7. Mengonsumsi minyak goreng yang tidak sehat. Kurangi sebanyak mungkin minyak ketika menggoreng, termasuk minyak goreng terbaik seperti zaitun. Jangan konsumsi gorengan saat letih, kecuali jika badan sedang sangat fit.

8. Mengonsumsi makanan mentah (atau terlalu matang) juga menambah kerja liver. Sayuran harus dimakan mentah atau dimasak 3-5 bagian. Sayuran yang digoreng harus dihabiskan sekaligus, tidak boleh disimpan. Kita harus mencegah hal ini tanpa perlu tambahan biaya. Kita hanya perlu mengadopsi pola hidup dan pola makan sehari-hari yang sehat. Mempertahankan pola makan dan kondisi waktu yang baik sangat penting bagi tubuh kita dalam menyerap dan menghilangkan zat kimia yang tidak diperlukan sesuai ”jadwal”. Alasannya: Pk 19.00-21.00: waktu untuk membatasi zat yang tidak diperlukan/toksik/zat beracun (detoksifikasi) dari sistem kekebalan (kelenjar limfa). Waktu ini harus diluangkan dengan relaksasi atau mendengarkan musik. Jika dalam waktu ini seorang ibu rumah tangga sedang dalam keadaan tidak rileks seperti mencuci piring atau mengawasi anak-anak mengerjakan PR, ini akan berakibat buruk pada kesehatannya. Pk 23.00-01.00: waktu untuk proses detoksifikasi dalam hati, dan idealnya harus dilakukan dalam keadaan tidur nyenyak. Dini hari pk 01.00-03.00: waktu proses detoksifikasi pada empedu, idealnya juga dilakukan dalam keadaan tidur nyenyak.

Pagi pk 03.00-05.00: waktu detoksifikasi pada paru-paru. Penderita batuk terkadang mengalami batuk berat pada saat ini. Karena proses detoksifikasi telah mencapai tahap pernafasan, tidak perlu meminum obat batuk agar tidak mengganggu proses pembuangan zat beracun.

Pagi pk 05.00-07.00: waktu detoksifikasi pada usus, anda harus mengosongkan perut.

Pagi pk 07.00-09.00: penyerapan gizi pada usus kecil, anda harus sarapan pada saat ini. Bagi mereka yang sakit, sarapan harus lebih awal yaitu sebelum pk 06.30. Sa rapan sebelum pk 07.30 sangat bermanfaat bagi yang ingin tetap sehat. Mereka yang tidak sarapan harus merubah pola makannya, dan masih lebih baik sarapan telat sampai pk 09.00-10.00 daripada tidak makan sama sekali. Tidur terlalu larut dan bangun terlalu siang akan mengganggu proses pembuangan zat-zat kimia yang tidak diperlukan. Di samping itu, antara tengah malam sampai pk 04.00 pagi adalah waktu bagi sumsum tulang untuk memproduksi darah. Oleh karena itu, tidurlah dengan nyenyak dan jangan tidur terlalu larut.
------------ --------- --------- ---------
sumber : Widyaningrum S. ~ from various sources

Kebiasaan yang merusak otak

1. Tidak sarapan
Mereka yang tidak sarapan akan memiliki tingkat gula darah yang rendah. Ini menyebabkan kekurangan pasokan gizi yang menyebabkan kemunduran otak.

2. Makan terlalu kenyang
Ini menyebabkan mengerasnya pembuluh otak yang menurunkan kekuatan otak.

3. Merokok
Ini menyebabkan penyusutan otak dan dapat berakibat Alzheimer.

4. Konsumsi gula berlebihan
Terlalu banyak gula mengganggu penyerapan protein dan gizi yang menyebabkan gizi buruk dan mengganggu perkembangan otak.

5. Polusi udara
Otak adalah pemasok oksigen terbesar dalam tubuh kita. Menghirup udara terpolusi menurunkan pasokan oksigen ke otak, yang menyebabkan penurunan efisiensi otak.

6. Kurang tidur
Tidur membuat otak kita istirahat. Kurang tidur dalam jangka waktu lama mempercepat matinya sel-sel otak.

7. Tidur dengan kepala tertutup
Tidur dengan kepala tertutup meningkatkan konsentrasi karbon dioksida yang dapat menyebabkan efek merusak otak.

8. Bekerja selagi sakit
Bekerja keras atau belajar selama sakit dapat menurunkan efektivitas otak selain merusak otak.

9. Kurang stimulasi pikiran
Berpikir adalah cara terbaik untuk melatih otak kita, dan kurangnya stimulasi pikiran dapat menyebabkan penyusutan otak.

10. Jarang berbicara
Percakapan intelektual akan mendorong efisiensi otak.